Adsensecamp

ARTIKEL TERBARU

Showing posts with label konstruksi. Show all posts
Showing posts with label konstruksi. Show all posts

MASALAH DAN SOLUSI APLIKASI SEMEN PADA RUMAH (BAGIAN 2)


B.PROBLEMATIKA SEPUTAR CAMPURAN SEMEN
Problem dan solusi seputar takaran semen, air, pasir, dan kerikil juga tak kalah seru. Takaran yang tidak pas membuat plesteran tidak maksimal. Untuk mencegah kegagalan terus berulang berikut dipaparkan problem dan solusi yang dapat anda lakukan.
Berikut problem solving yang biasanya dialami oleh struktur sekaligus dinding rumah:
1.Semen berpori (bug holes)
Ketika bekisting dilepas dari struktur beton, ternyata tampilan beton tidak rata dan banyak lubang seperti sarang serangga. Kasus ini sering disebut dengan bug holes, hanya mempengaruhi tampilan bangunan dan tidak terlalu banyak mempengaruhi kekuatan struktur beton.
Penyebab :
Terdapat udaran yang terjebak di dalam adonan beton. Udara tersebut muncul saat proses pengadukan beton (kandungan udara normal dalam beton sebesar 2%).
Solusi :
Anda dapat menutup permukaan yang berlubang dengan lapisan semen baru sehingga tampilan lebih rata dan terlihat rapi.
Pencegahan :
-Gunakan water based mud oil (salah satu bahan aditif). Bahan tersebut dapat mengurangi bug holes ini (gunakan segera sebelum waktu 6 jam, kemudian dapat dilanjutkan untuk pengecoran).
-Tambahkan komposisi pasir pada adonan beton. Pasir akan menekan jumlah munculnya bug holes.
 
2.Pengkristalan (efflorescence)
Saat konstruksi dinding selesai muncul kristal-kristal pada permukaan dinding (di bawah lapisan cat).
Penyebab :
Fenomena ini disebabkan oleh terbawanya garam-garam yang bersifat alkali ke permukaan plesteran, beton, atau batako.
Solusi :
-Apabila lapisan cat belum rusak akibat pengkristalan, maka bersihkan dengan kain basah kemudian tunggu kering. Setelah itu permukaan cat diamplas agar pori-pori terbuka sehingga air dan garam alkali dapat mudah keluar. Setelah air dan garam tidak keluar lagi maka lakukan pengecatan ulang.
-Jika lapisan cat sudah rusak maka pengamplasan dilakukan sampai dasar. Kemudian diamkan air dan garam keluar. Setelah kering lakukan pengecatan ulang.
-Jika sudah terlanjur muncul, maka dapat digunakan acian semen biasa untuk menutupi lubang-lubang tersebut.
Pencegahan :
Dalam aplikasi dinding semen ekspos,problem ini dapat hilang dengan sendirinya. JIka dinding dengan finishing cat, Anda dapat mencegah dengan mengelap kristal-kristal hingga hilang.

3.Susut volume beton (shrinkage)
Shrinkage merupakan penyusutan volume beton saat beton mulai mongering. Berlangsung sampai 3 hari setelah proses pengecoran. Susut ini dapat menyebabkan muncul retak pada beton umumnya berupa retak rambut (lebar 1-2mm) dan bersifat non structural.
Penyebab :
-Pengadukan yang kurang baik
-Kualitas agregat yang tidak baik
-Komposisi adukan yang tidak sesuai (kandungan semen terlalu banyak dan faktor air semen yang terlalu tinggi).
Solusi :
-Memberi injeksi semen pada beton yang mengalami retak rambut.
Pencegahan :
Permasalahan ini dapat dicegah dengan penggunaan curing compound (perawat beton) setelah proses pembetonan dilakukan. Bertujuan untuk mengurangi resiko shrinkage cracking. Ada 2 jenis curing compound yang dapat anda gunakan :
-Sodium silicate based material. Mempunyai sifat meresap ke dalam beton dan mempercepat hidrasi semen pada permukaan struktur. Untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna dilakukan penyemprotan 1-3 hari.
-Wax based material. Berbentuk lapisan membrane pada permukaan beton yang berfungsi mengatur kecepatan evaporasi. Untuk aplikasi pada kolom balok menggunakan jenis clear curing compound.

4.Segregasi
Merupakan permasalahan yang muncul pada adonan beton ketika dilakukan pengecoran. Segregasi berbentuk adonan dengan agregat kasar terpisah dari adukan akibat campuran kurang encer.
Penyebab :
-Komposisi agregat halus dan kasar yang kurang sesuai.
-Slump (kadar air semen) yang terlalu renda.
-Komposisi campuran adonan beton yang terlalu kering dan terlalu basah.
-Terlalu lama menggunakan alat penggetar.
-Penuangan pengecoran terlalu tinggi.
Pencegahan :
Kasus segregasi dalam proses konstruksi ini sangat sulit diperbaiki, karena apabila adonan beton sudah dibuat dan terjadi segregasi maka adonan tersebut sudah tidak dapat diproses ulang kembali. Salah satu cara yang dapat dilakukan hanyalah membuat adonan baru. Pencegahan segregasi dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :
-Komposisi campuran harus sesuai, dengan menambah slump (kadar air beton) dan kelecekan (keenceran beton).
-Apabila menggunakan mesin molen hindari perjalanan yang terlalu jauh.       
5.Bleeding
Hampir sama dengan kasus segregasi, bleeding merupakan kasus yang muncul saat pengecoran dilakukan. Namun kasus bleeding berupa melubernya air campuran ke permukaan beton setelah pengecoran dilakukan dan agregat kasar berada di bawah.
Penyebab :
Kasus ini disebabkan oleh campuran terlalu banyak air (dapat juga karena penambahan air pada saat pengecoran) dan juga komposisi agregat halus yang terlalu sedikit sehingga air dengan mudah naik ke permukaan.
Pencegahan :
-Saat sudah terjadi bleeding, maka adonan tidak dapat diperbaiki kembali. Maka langkah yang dapat diambil adalah membuat adonan baru.
-Mencampur pasir halus dengan abu batu atau pasir kasar agar campuran beton lebih bersifat kohesif.
-Melakukan penambahan jumlah semen (sesuai batas). 

(sumber : majalah idea books;rumah semen)
Share/Bookmark Read More..

MASALAH DAN SOLUSI APLIKASI SEMEN PADA RUMAH (BAGIAN 1)


Anda pasti pernah mengalami problem dalam pengaplikasian material semen baik untuk konstruksi maupun percantikan rumah. Nah, artikel ini mengulas dan mengungkap problematika seputar semen serta solusinya. Setiap problem diuraikan secara jelas. Dimulai dari penyebab, lalu solusi yang dapat Anda lakukan, dan terakhir cara mudah untuk mencegah, ditambah beberapa gambar ilustrasi.

A.PROBLEMATIKA SEPUTAR STRUKTUR DAN DINDING
Komponen struktur rumah terdiri dari pondasi, sloof, kolom, dan ringbalk, serta rangka atap. Seluruh komponen struktur tersebut harus mampu menahan beban aksial (beban dari atas) maupun beban lateral (beban dari samping) agar tetap berdiri kokoh.
Berikut problem solving yang biasanya dialami oleh struktur sekaligus dinding rumah :

1.Balok pengaku (ringbalk) melengkung
Ringbalk atau balok atas berfungsi sebagai penahan sekaligus penyalur beban lantai dan dinding di atasnya menuju kolom, dan diteruskan ke pondasi. Jika balok tersebut tidak disangga oleh dinding biasanya balok tersebut akan bereaksi; melengkung. Jika balok disangga oleh dinding beban balok akan disalurkan secara merata ke dinding, tidak dipikul sendiri.
Penyebab:
-Jarak bentangan ringbalk yang terlalu lebar dan dimensi balok terlalu kecil
-Beban rangka atap atau plat lantai yang dipikul balok atas terlalu besar.
-Pengerjaan konstruksi yang salah (campuran beton tidak berimbang, dan jarak sengkang atau pengunci tulangan baja terlalu lebar/tidak sesuai perhitungan).
Solusi:
-Memberi perkuatan berupa kolom penyangga baru di bawah ringbalk untuk memperkecil jarak bentangan yang terlalu lebar.
-Jika berupa retak rambut dapat dilakukan dengan memberi injeksi semen agar tulangan baja dalam ringbalk tidak mengalami korosi
-Jika ringbalk rusak parah, lakukan perbaikan dan perbesaran dimensi ringbalk dengan perkuatan pada bagian luar.

2.Retak kolom
Kolom berfungsi sebagai penyalur beban dinding menuju pondasi. Fungsi kolom akan sangat tergantung dari dimensi dan material yang digunakan. Dimensi dan material perlu mempertimbangkan besaran beban yang akan dipikul, baik aksial (tegak) maupun lateral (samping). Contoh pada beton bertulang, beton berfungsi menahan gaya aksial, sedangkan tulangan baja berperan untuk menahan gaya lateral. Jika terjadi retak kolom maka perhatikan dimensi dan material kolom, sudah sesuai dengan ketentuan atau belum.
Penyebab :
-Retak rambut disebabkan campuran beton yang terlalu banyak air dan gaya dari luar seperti tekanan angin dan gempa. Akan berbahaya jika retak tersebut sampai pada tulangan baja yang berpotensi menyebabkan korosi.
-Retak struktur (retak lebih dari 2mm) dapat terjadi jika kolom tidak mampu menahan beban yang berasal dari luar seperti tekanan angin dan gempa. Konstruksi yang salah juga dapat menyebabkan daya dukung kolom ikut menurun. Misalnya sambungan tulangan baja dan sengkang yang keliru, seperti jarak yang terlalu lebar, kualitas baja tidak baik, sengkang mudah lepas, dan komposisi campuran beton yang tidak sesuai.
Solusi :
-Berikan injeksi epoxy pada bagian retakan seperti halnya mengatasi retak rambut pada struktur beton.
-Untuk retak struktur lakukan pengecekan dengan bantuan ahli. Jika kondisi baik, dapat diisi cairan epoxy. Jika kolom tidak mampu lagi menahan beban, perbesar dimensi kolom sehingga mampu menahan beban.

3.Retak rambut
Retak rambut merupakan jenis retak pada dinding dengan lebar kurang dari 1mm. Biasanya retak terjadi pada lapisan utama dinding seperti plesteran, acian, dan cat tembok.
Penyebab :
-Acian terlalu tipis.
-Pengerjaan acian dilakukan saat kondisi plesteran telah mengering.
-Kualitas semen kurang baik.
-Retakan pada lapisan permukaan cat dinding disebabkan rendahnya nilai elastisitas material cat. Sehingga ketika mongering lapisan cat tersebut tidak terikat dengan sempurna antar satu sama lain.
Solusi :
-Periksa kedalaman retakan.
-Bersihkan lapisan cat dan debu yang menempel dengan scrap.
-Menutup celah dengan wall sealer, wall filler, atau dengan semen instant. Dapat menggunakan plamir hasil campuran milk dan lem bangunan.
-Lakukan pengecatan ulang dengan warna sesuai selera. Untuk mencegah dinding retak basahi permukaan plesteran dengan air hingga lembap.

4.Plesteran rontok
Jika dinding tiba-tiba mengeluarkan pasir bercampur semen, boleh jadi plesterannya rontok. Jika dibiarkan lama, dinding akan rapuh. Mudah lepas dari ikatan plesteran.
Penyebab :
-Campuran plesteran tidak tercampur secara homogen
-Kelebihan air pada adukan semen dan pasir.
-Kandungan pasir terlalu banyak. Komposisi untuk campuran semen dengan pasir berkisar pada perbandingan 1semen : 3pasir  hingga 1 : 5. Hindari perbandingan 1 : 7 karena kualitas plesteran dipastikan buruk.
-Kualitas pasir kurang baik, terlalu banyak lumpur dan mengandung bahan organik. Pasir yang baik ketika digenggam tidak menggumpal.
-Pengerjaan plesteran saat kondisi dinding yang sudah kering.
Solusi :
-Membongkar dan mengganti seluruh plesteran dinding yang rontok dengan plesteran baru dengan komposisi yang benar.
-Jika dana terbatas, perbaikan dilakukan hanya pada bagian yang telah rusak dan berpotensi rontok saja Resiko perbaikan sebagian adalah tampilan dinding yang terlihat belang.
-Lakukan pengawasan yang ketat mengenai takaran dan proses pencampuran.
-Siram dinding dengan air sebelum member plesteran. Air membuat dinding lebih dingin dan suhu panas akibat konveksi berkurang.

5.Dinding rembes
Jika hujan, dinding yang tidak prima cepat rusak. Air akan merembes ke dalam dinding. Dampaknya, dinding seperti basah atau dikenal dengan sebutan ngompol.
Penyebab :
-Ada aliran air dalam dinding yang berasal dari air hujan.
-Tingkat kelembaban yang tinggi di sekitar dinding. Ruang yang terselubungi oleh area basah dan berair, seperti kamar mandi.
-Proses pengacian yang belum kering juga dapat mengakibatkan terjadinya dinding rembes. Proses keringnya acian berkisar 4-7 hari setelah pengacian.
Solusi :
-Mencari sumber rembesan pada dinding tersebut. Rembesan dapat berasal dari dindin luar dan berhubungan dengan air.
-Jika rembesan berasal dari retakan dinding, maka retakan itu harus ditutup dengan menggunakan semen instan atau bahan aditif lain.
-Setelah retakan tertutup, berikan lapisan waterproof untuk mencegah air merembes.
Pencegahan :
-Komposisi campuran semen yang harus sesuai. Untuk kedap air, menggunakan campuran 1:2 dengan campuran air yang tidak berlebihan atau kekurangan.
-Sebagai pencegahan, gunakan lapisan waterproof atau damproof (lembab).
-Tutup dan berikan waterproof pada bagian dinding yang berpotensi “memasukkan air” (perbatasan dinding dengan atap, celah finishing batu alam)



Share/Bookmark Read More..

RAB (RENCANA ANGGARAN BIAYA)

Apakah RAB itu? RAB adalah kepanjangan dari Rencana Anggaran Biaya. Dalam hal ini berkaitan dengan upaya untuk merencanakan dana yang kita gunakan dalam membangun bangunan. Ini mutlak diperlukan untuk memulai suatu kegiatan membangun.  

Apa sajakah yang terdapat dalam RAB ? Pada prinsipnya yang terdapat adalah analisa, harga satuan, rincian pekerjaan dan biaya serta rekapitulasi anggaran. 

1. Analisa, merupakan hasil analisa yang berupa jumlah material atau upah dalam suatu jenis pekerjaan. Misal setiap satu meter persegi dinding bata memerlukan kurang lebih 70 buah batu bata ukuran standart, pasir kurang lebih 0,03 meter kubik, semen kurang lebih 0,2 zak 40 kg dan upah seorang pekerja selama 0,3 hari. 2. Harga satuan, merupakan harga material dan harga upah pekerja saat ini. 
3. Rincian pekerjaan, meliputi semua pekerjaan yang akan dikerjakan dalam membangun. Rincian ini biasanya dimulai dengan persiapan, pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan kusen dan jendela, pekerjaan atap, pekerjaan listrik, sanitair, sampai pekerjaan finishing. Harus dipahami dan dicermati untuk rincian tiap pekerjaan. 
4. Rekapitulasi anggaran. Merupakan jumlah harga yang terdiri dari tiap rincian pekerjaan. Total keseluruhan merupakan rencana biaya anggaran untuk pekerjaan bangunan. RAB berperan penting sebagai cek dan panduan dalam memulai pekerjaan dari awal hingga akhir sekaligus melihat kebutuhan keseluruhan dana yang diperlukan dalam mengerjakan suatu bangunan. 

RAB berperan penting sebagai cek dan panduan dalam memulai pekerjaan dari awal hingga akhir sekaligus melihat kebutuhan keseluruhan dana yang diperlukan dalam mengerjakan suatu bangunan.
Share/Bookmark Read More..

RUMAH TUMBUH MURAH TAHAN GEMPA


Share/Bookmark Read More..

Download Pedoman Praktis Pembangunan Rumah Tahan Gempa


Share/Bookmark Read More..

Konsep Rumah Tahan Gempa

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang rawan gempa, karena di dasar samudera negara kita ini terdapat tiga lempeng, yakni Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik, yang bila bertumbukan akan menghasilkan gempa tektonik. Secara alamiah, fenomena alam tersebut tidak bisa dihindari. Sebab lempeng-lempeng yang ada di negara kita itu merupakan bagian dari kerak bumi yang bergerak aktif. Pergerakan itu dipicu antara lain oleh air laut dan samudera. Sekitar 71 persen wilayah bumi kita ini terdiri atas laut dan samudera, atau dengan kata lain berupa air. Lempeng-lempeng bumi ini sebenarnya adalah bagian dari kerak bumi yang terdiri atas berbagai jenis bebatuan. Efek dari pergeseran itu adalah berupa getaran yang disebut gempa. Gempa terjadi karena ada perpindahan massa dalam lapisan batuan bumi. Kekuatan suatu gempa bergantung pada jumlah energi yang terlepas, saat terjadi pergeseran dan tumbukan. Pergeseran tersebut memang memungkinkan terjadinya tumbukan. Ada kalanya pergeseran itu menyebabkan perubahan bentuk yang tiba-tiba, sehingga terjadi ledakan dan patahan yang menimbulkan gempa hebat yang disebut sebagai gempa tektonik. Keadaan itu tidak bisa kita hindari karena memang bagian dari evolusi bumi. Nah, walaupun gempa tidak dapat kita prediksi, namun kita dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkannya dengan cara membangun rumah tahan gempa. Ketika gempa dan tsunami melanda Aceh tahun 2004 lalu, sebagian besar rumah tradisional (berbahan kayu) masih tetap berdiri kokoh. Bahkan di negara jepang yang sering terjadi ratusan gempa, bahan dasar rumah mereka (Jepang, red) terbuat dari kayu dan kertas ditambah lagi dengan pintu yang digeser kesamping, serta meja ala jepangnya yang hampir menyentuh lantai. Kini dengan teknologi barunya, Jepang menciptakan rumah Barier adalah rumah bola nomaden yang memiliki banyak keistimewaan. Diantaranya, tahan gempa dan bisa mengapung di air. Rumah bola ini dibuat berdasarkan Hukum Bernauli yang berbunyi: jika ada angin berhembus di bawah suatu benda, maka benda tersebut mengalami tekanan gaya ke bawah. Dinding rumah ini terdiri dari 32 sisi. Rahasia dari rumah ini adalah pada sistem pondasinya. Dengan menggunakan struktur pondasi bebas (beda dengan rumah biasa) dan pemberian gaya yang merata di 32 sisi dinding rumah bola ini menyebabkan rumah bola ini memiliki kekuatan yang merata pada setiap bagiannya. Bahan rumah ini terdiri dari tiga lapisan, lapisan tengahnya mampu mengalirkan udara masuk dan keluar. Bagian sisi paling luar dibuat dari bahan urethane anti air, lapisan tengah adalah agregat (kerikil) dan lapisan dalamnya terbuat dari bahan kayu. Makanya, sela-sela kerikil inilah yang dimanfaatkan untuk mengalirkan udara Jika terjadi banjir, rumah ini akan secara otomatis bisa mengapung di atas air. Hanya saja tidak bisa dikendalikan oleh penghuni rumah bola tersebut. Mereka akan terbawa terus oleh arus. Walaupun demikian, rumah Barier ini juga bisa dimodifikasi sesuai dengan keinginan pemilik rumah. Menurut perusahaan World Window yang berlokasi di Timinaga, Yamagata city, terdapat beberapa ukuran tipe rumah Barier, yaitu ada ukuran 3S, 3SL, 2S, S, M dan L. Sementara di Indonesia, Rumah tahan gempa (Smart Modula) ini tergolong konsep revolusioner untuk konstruksi bangunan serba guna. Desain rumah ini memiliki fleksibilitas tinggi, mudah dalam membangunnya, dan cukup kokoh. Konsep knock down atau bongkar pasang yang cukup sederhana tapi praktis ini telah digulirkan sejak lima tahun lalu oleh BB Triatmoko SJ. Struktur utama rumah tahan gempa ini tidak ditanam atau ditopang dengan fondasi yang memanjang di bawah dinding rumah, tetapi hanya menggunakan umpak di setiap sudut rumah. Konsepnya mengadopsi model rumah tradisional adat Jawa yang dibuat dari kayu. Dengan penopang semacam ini, saat terjadi gempa, relatif bisa fleksibel. Jika menggunakan model fondasi seperti rumah-rumah konvensional, hampir dipastikan akan mengalami keretakan atau patah saat dilanda gempa hebat, jelas Direktur Akademi Teknik Mesin, Surakarta, itu. Rumah tahan gempa, berdasarkan analisa data dari http://www.ristek.go.id adalah sebagai berikut: Konsep Dasar Konsep bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah upaya untuk membuat seluruh elemen rumah menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak lepas/runtuh akibat gempa. Penerapan konsep tahan gempa antara lain dengan cara membuat sambungan yag cukup kuat diantara berbagai elemen tersebut serta pemilihan material dan pelaksanaan yang tepat. Konsep rumah contoh yang dikembangkan Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi (KMNRT) tidak hanya mengacu kepada konsep desain tahan gempa saja, akan tetapi mencakup konsep pemanfaatan material setempat, budaya masyarakat dalam membangun rumah, serta aspek kemudahan pelaksanaan. Pondasi Pondasi menggunakan sistem pondasi batu kali menerus, dimana hubungan antara sloof dengan pondasi dipergunakan angker setiap 0.5 meter. Hal ini dimaksudkan supaya ada keterikatan antara pondasi dengan sloof, sehingga pada saat terjadinya gempa ikatan antara ponadsi dengan sloof tidak lepas. Dinding Dinding yang dipakai merupakan perpaduan antara kebiasaan masyarakat setempat yang menggunakan material kayu dan dinding yang terbuat dari batu-bata. Untuk menyatukan dinding dengan kolom maupun sloof, dipergunakan angker yang dipasang pada jarak 0.3 meter. Untuk mengatasi adanya gaya horisontal akibat gempa, maka pada dinding di pasang pengikat silang sebagai pengaku. Setiap bukaan yang cukup lebar seperti : pintu, jendela harus dipasang balok lintel. Dalam desain bangunan ini balok lintel disatukan dengan kayu kusen atas. Kolom Kolom menggunakan material kayu dengan ukuran yang ada di pasaran yaitu ukuran 2 x 5/10. Pemakaian ukuran yang ada dipasaran, dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat dalam mencontoh. Untuk menahan gaya geser akibat gempa, maka pada ujung bawah kolom dipasang plat berbentu U yang ditanam dalam adukan beton sloof. Untuk menjamin adanya satu kesatuan antara kolom dengan rangka kuda-kuda, maka salah satu batang diagonal kuda-kuda dipanjangkan sampai ke kolom. Sementara itu untuk menghindari terlepasnya kusen pintu/jendela, maka batang horisontal kusen pintu/jendela. Atap Kuda-kuda menggunakan material kayu dengan atap menggunakan seng. Metoda sambungan yang dipergunakan sangat sederhana, hal ini untuk memudahkan masyarakat dalam mencontoh. Untuk memperkuat hubungan antara batang dan menjaga stabilitasnya, maka hubungan antara batang membentuk segitiga. Hubungan antara kuda-kuda yang satu dengan kuda-kuda lainnya menggunakan batang pengaku dan batang pengaku di badan bangunan yang biasa disebut dengan batang lintel Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah sambungan antar batang horisontal jangan terletak pada titik buhul, hal ini untuk menghindari terjadinya lendutan, harus dihamai antara sambungan tarik dan sambungan tekan. Plafon pada overstek menggunakan kisi-kisi ukuran 2/3, hal ini dimaksudkan untuk memberikan sirkulasi udara yang lebih baik, mengingat atap yang dipergunakan adalah seng yang cukup panas.
Share/Bookmark Read More..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...