Untuk menjaga keawetan kayu bermacam-macam, paling dianjurkan adalah mengawetkan kayu secara permanen. Namun karena rayap bukan hanya memusuhi kayu, melainkan juga segala benda yang berselulosa termasuk kain, karpet, kertas dan sejenisnya, maka persoalan penangkalan rayap di rumah ataupun bangunan menjadi penting untuk dipikirkan secara terintegrasi di dalam proses pembangunannya. Maka berkembanglah berbagai treatment anti rayap yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan yang bergerak di bidang pemberantasan hama.
Rayap digolongkan ke dalam 3 kelompok besar yaitu:
a. Rayap tanah
Bersarang di tanah dan dapat mencapai ketinggian puluhan meter di atas tanah
b. Rayap kayu kering
Bersarang di kayu kering dan tidak membutuhkan kontak dengan tanah
c. Rayap kayu basah
Bersarang di kayu basah dan tidak membutuhkan kontak dengan tanah
Ada 2 kemungkinan treatment anti rayap dilakukan yaitu:
a. Pre construction (sebelum pembangunan)
Cara ini adalah yang paling ideal, karena dilaksanakan secara maksimal bersamaan dengan penggalian tanah sebelum memasang pondasi. Cara tradisional bisa dengan menebarkan batu kapur di atas tanah sebelum pondasi diterapkan. Batu kapur dikenal mengeluarkan panas, sehingga menyebabkan serangga menjauh darinya.
b. Post construction (sesudah pembangunan)
Cara ini dilakukan karena pemberantasan rayap baru disadari setelah bangunan terkena serangan rayap.
Hal yang paling penting yang perlu diperhatikan dalam treatment anti rayap adalah pemakain konsentrasi larutan yang harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
(sumber:majalah serial rumah, maret 2007)
0 comments:
Post a Comment