Fungsi ruang bisa sebagai panduan dalam mendesain tata letak lampu. Berikut adalah beberapa fungsi ruang dan kebutuhan akan cahayanya.
RUANG KELUARGA
Merupakan ruang inti di dalam rumah. Sebagai interaksi anggota keluarga, berfungsi pula sebagai tempat duduk, membaca, menulis, dan menonton televisi. Sistem pencahayaan untuk ruang keluarga harus fleksibel dan mampu memenuhi tuntutan fungsi ruang. Kombinasi antara task lighting (penerangan terarah) dan general lighting (penerangan umum) bisa diterapkan. Tambahan accent lighting pada sudut tertentu bisa menambah keindahan dan suasana ruangan. Faktor yang perlu diperhatikan adalah tingkat intensitas cahaya, warna cahaya, serta daya listrik yang dipakai pada tiap jenis lampu.
RUANG TAMU
Pada ruang tamu bisa diterapkan dua sistem pencahayaan yaitu general lighting (merata) dan accent lighting (setempat). General lighting digunakan saat menerima tamu dan accent lighting saat tidak ada tamu.
RUANG MAKAN
Pencahayaan yang tepat yaitu penerangan terarah (task lighting), seperti lampu gantung di atas meja sehingga akan lebih efektif.
DAPUR
Bisa digunakan kombinasi antara penerangan merata dan penerangan setempat. Di atas plafon bisa menggunakan lampu downlight atau lampu fluorescent dengan difuser (neon panjang), sedangkan jika memakai kitchen set bisa menggunakan lampu jenis halogen untuk menerangi area memasak.
KAMAR TIDUR
Lebih baik menggunakan penerangan setempat (wall lamp), atau terarah (downlight). Bisa juga kombinasi keduanya. Yang perlu diperhatikan intensitas cahaya jangan terlalu terang, dan juga warna cahaya menyesuaikan dengan cat dinding serta furniture. Pakailah lampu dengan daya antara 9-13watt, tergantung luas ruangan. Dan pilihlah warna cahaya yang berkesan hangat dan tidak menyilaukan, tetapi mendukung aktifitas di dalam kamar seperti membaca, menulis, komputer, dll. Di saat tidur aktifkan penerangan setempat seperti lampu dinding atau lampu meja dengan daya rendah dan warna yang remang-remang.
KAMAR MANDI
Seperti pada dapur. Gunakan sistem penerangan setempat dan merata, bisa kombinasi antara downlight dan lampu dinding (di atas wastafel). Yang perlu diperhatikan perletakan lampu, saklar dan stop kontak harus jauh dari cipratan air, sehingga tidak membahayakan penghuni.
RUANG SIRKULASI
Merupakan ruang antara, gang, selasar, atau ruang penghubung antar ruang. Sistem pencahayaan yang digunakan bisa kombinasi antara penerangan terarah dan setempat. Gunakan lampu downlight pada plafon dengan intensitas cahaya sedang dan berkesan hangat. Untuk aksentuasi bisa digunakan lampu dinding atau lampu pada lantai.
RUANG SEKUNDER
Berupa garasi, ruang hobi, teras, dan taman. Bisa digunakan pencahayaan merata dan setempat. Lampu bisa berupa lampu taman dan lampu dinding.
RUANG KELUARGA
Merupakan ruang inti di dalam rumah. Sebagai interaksi anggota keluarga, berfungsi pula sebagai tempat duduk, membaca, menulis, dan menonton televisi. Sistem pencahayaan untuk ruang keluarga harus fleksibel dan mampu memenuhi tuntutan fungsi ruang. Kombinasi antara task lighting (penerangan terarah) dan general lighting (penerangan umum) bisa diterapkan. Tambahan accent lighting pada sudut tertentu bisa menambah keindahan dan suasana ruangan. Faktor yang perlu diperhatikan adalah tingkat intensitas cahaya, warna cahaya, serta daya listrik yang dipakai pada tiap jenis lampu.
RUANG TAMU
Pada ruang tamu bisa diterapkan dua sistem pencahayaan yaitu general lighting (merata) dan accent lighting (setempat). General lighting digunakan saat menerima tamu dan accent lighting saat tidak ada tamu.
RUANG MAKAN
Pencahayaan yang tepat yaitu penerangan terarah (task lighting), seperti lampu gantung di atas meja sehingga akan lebih efektif.
DAPUR
Bisa digunakan kombinasi antara penerangan merata dan penerangan setempat. Di atas plafon bisa menggunakan lampu downlight atau lampu fluorescent dengan difuser (neon panjang), sedangkan jika memakai kitchen set bisa menggunakan lampu jenis halogen untuk menerangi area memasak.
KAMAR TIDUR
Lebih baik menggunakan penerangan setempat (wall lamp), atau terarah (downlight). Bisa juga kombinasi keduanya. Yang perlu diperhatikan intensitas cahaya jangan terlalu terang, dan juga warna cahaya menyesuaikan dengan cat dinding serta furniture. Pakailah lampu dengan daya antara 9-13watt, tergantung luas ruangan. Dan pilihlah warna cahaya yang berkesan hangat dan tidak menyilaukan, tetapi mendukung aktifitas di dalam kamar seperti membaca, menulis, komputer, dll. Di saat tidur aktifkan penerangan setempat seperti lampu dinding atau lampu meja dengan daya rendah dan warna yang remang-remang.
KAMAR MANDI
Seperti pada dapur. Gunakan sistem penerangan setempat dan merata, bisa kombinasi antara downlight dan lampu dinding (di atas wastafel). Yang perlu diperhatikan perletakan lampu, saklar dan stop kontak harus jauh dari cipratan air, sehingga tidak membahayakan penghuni.
RUANG SIRKULASI
Merupakan ruang antara, gang, selasar, atau ruang penghubung antar ruang. Sistem pencahayaan yang digunakan bisa kombinasi antara penerangan terarah dan setempat. Gunakan lampu downlight pada plafon dengan intensitas cahaya sedang dan berkesan hangat. Untuk aksentuasi bisa digunakan lampu dinding atau lampu pada lantai.
RUANG SEKUNDER
Berupa garasi, ruang hobi, teras, dan taman. Bisa digunakan pencahayaan merata dan setempat. Lampu bisa berupa lampu taman dan lampu dinding.
Read More..