Banyak yang belum mengetahui bahwa atas kegiatannya dalam membangun
rumah atau tempat usaha yang dilakukan sendiri, maka akan dikenakan
Pajak Pertambahan Nilai. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan
Kegiatan Membangun Sendiri ? Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor
320/KMK.02/2002 Kegiatan Membangun Sendiri adalah kegiatan membangun
sendiri bangunan yang diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat
usaha dengan luas bangunan 200 m2 (dua ratus meter persegi) atau lebih
dan bersifat permanen.
Dengan PMk-39/PMK.03/2010, kegiatan membangun sendiri adalah kegiatan
membangun bangunan yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau
pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri
atau digunakan pihak lain. Dengan luas bangunan paling sedikit 300 m2.
Apa syarat Kegiatan Membangun Sendiri yang dikenakan PPN?
1. dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya;
2. bangunan yang diperuntukkan bagi tempat tinggal termasuk fasilitas penunjang,
3. dalam hal diperuntukkan sebagai tempat usaha termasuk semua fasilitas penunjang;
4. sebelum 1 Juli 2002 : luas bangunan 400 m2 atau lebih,
5. sejak 1 Juli 2002 : luas bangunan 200m2 atau lebih;
6. sejak 1 April 2010 : luas bangunan 300 m2 atau lebih
Berapa Besar Pajak yang harus dibayar ?
Pajak Pertambahan Nilai yang harus disetor adalah 10% X 40% X semua
biaya yang dikeluarkan untuk membangun bangunan tersebut, tapi tidak
termasuk harga perolehan tanahnya. (Atau, untuk gampang hitungannya
adalah 4% dari nilai Anggaran yang dikeluarkan)
Misal : Biaya yang dikeluarkan adalah 500 juta rupiah, maka pajak yang harus dibayarkan adalah 20 juta rupiah.
Ingat, Anda hanya terkena PPN ini jika membangun seluas lebih dari
300 m2 (mulai 1 April 2010), jadi tak perlu membayar pajak ini jika
bangunan yang Anda buat kurang dari 300 m2.
Read More..
Adsensecamp
ARTIKEL TERBARU
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kegiatan Membangun Rumah Sendiri
Renovasi Sendiri? Siapa Takut..
Ingin merenovasi rumah atau kantor sendiri?
Sebenarnya hal ini membuat kita sedikit was-was. Yang namanya renovasi,
tentu membutuhkan banyak pengorbanan. Korban waktu, tempat, tentu saja
korban uang. Tapi, jika Anda sudah mempersiapkan semuanya, maka hal ini
bisa diatasi dengan mudah.
Pada intinya, orang merenovasi bangunan karena bangunan itu sudah sebagian rusak, atau rusak total. Bisa juga karena ada pengembangan bangunan, misal rumah yang kini sudah dihuni anak-anak yang semakin dewasa, sehingga membutuhkan ruang kamar terpisah satu sama lain.
Ingin renovasi murah? lakukan sendiri saja.. ini beberapa hal yang bisa di ambil :
Pada intinya, orang merenovasi bangunan karena bangunan itu sudah sebagian rusak, atau rusak total. Bisa juga karena ada pengembangan bangunan, misal rumah yang kini sudah dihuni anak-anak yang semakin dewasa, sehingga membutuhkan ruang kamar terpisah satu sama lain.
Ingin renovasi murah? lakukan sendiri saja.. ini beberapa hal yang bisa di ambil :
- Tulis/gambar sket saja keinginan, model, bentuk atau desain bangunan tambahan yang Anda inginkan. Jika Anda awam, tak perlu ragu, asal tulis dan gambar sket dulu.
- Siapkan dana untuk renovasi bangunan Anda. Angka kasaran biaya bangunan 2jt-2,5jt/m2 bangunan. Bisa lebih murah atau mahal tergantung material Anda nantinya. Dana disini juga untuk membayar IMB, biaya administrasi dll.
- Pilih Mandor atau Tukang pribadi yang benar-benar Anda percayai dan memiliki kemampuan dan anak buah tukang yang berpengalaman. Hal ini penting, apalagi jika Anda tidak sempat membeli material dan Anda harus pasrahkan beli material kepada tukang Anda. Jika salah pilih mandor, malah uang untuk renovasi bisa habis oleh si Mandor ini.
- Selalu cek antara material dan kebutuhan yang diperlukan. Sekali-kali boleh cek harga disetiap toko material di kota Anda. Anda konsumen mereka. Anda adalah raja. ok?
- Jika Anda tidak ada waktu, Carilah Konsultan Bangunan yang bisa Anda pakai sewaktu-waktu. Konsultan bangunan mampu memberi Anda petunjuk memilih material murah/mahal, tukang berpengalaman/tidak. Jasa konsultan bangunan cukup terjangkau. Nego saja, harga tergantung besar kecil renovasi. Dari sini, Anda bisa mendapatkan timbal balik, ide dan informasi dari Sang Konsultan yang tidak mungkin menyesatkan. Kecuali memang sang konsultan berniat tidak baik. Karena itu pilihlah yang dapat dipercaya. Pengalaman menjadi faktor penting.
Renovasi Sendiri? Siapa Takut..
Read More..ESTETIKA ARSITEKTUR BALI
Arsitektur tradisional Bali adalah suatu karya arsitektur yang banyak melibatkan berbagai disiplin ilmu tradisional Bali, seperti agama, kosmologi, filosofi, sikap hidup, dan alam lingkungan. Hal ini dapat ditemukan pada tulisan-tulisan lontar yang dikenal dengan sebutan Asta Kosali, Asta Bhumi, Asta Patali, Sikunting Umah, Giwakarma dan sebagainya.
Pada umumnya estetika karya arsitektur diartikan sebagai keindahan unsur seni (rupa) yang terdapat dalam karya tersebut. Khusus di Bali, bangunan-bangunan yang memakai pola arsitektur tradisional, estetikanya terdapat pada tiga hal sebagai berikut:
ESTETIKA BANGUNAN
Umumnya diartikan sebagai keindahan suatu bangunan yang tidak khusus dibuat dan direncanakan untuk maksud seni, tetapi lebih ditekankan pada fungsi dan bentuknya.
Keindahannya sangat didukung oleh bahan yang digunakan, proporsi dan dimensinya yang ditata dengan pola tri angga (kepala, badan, kaki) yang diterjemahkan ke dalam bentuk atap, dinding dan lantai, sedangkan dimensinya menggunakan skala manusiawi.
ESTETIKA STRUKTURAL
Unsur keindahan yang bersifat structural seringkali disebut “ornamen aktif”, karena struktur bangunan ini juga mendukung struktur bangunan secara konstruktif. Kerangka konstruksi bangunan mampu memberikan keindahan interior yang alamiah. Keindahan struktur banguna tradisional Bali dapat dilihat antara lain pada tugeh atau penyangga atap. Tugeh biasanya diberi bentuk hiasan yang berasal dari jenis bunga-bungaan (patra/pepatraan).
Canggah wang adalah konstruksi yang letaknya menyilang dan menyangga konstruki balok mendatar (lambang) dengan tiang vertikal (saka). Umumnya ditampilkan dalam bentuk hiasan sederhana berbentuk patra. Saka merupakan bagian utama dari struktur bangunan sebagai pendukung beban bagian atas. Pada saka ini biasanya ditambahkan suatu bentuk hiasan kekupakan.
ESTETIKA ORNAMENTAL
Bangunan-bangunan tradisional Bali umumnya menerapkan berbagai bentuk ornamen sebagai pencerminan dalam seni bangunannya. Estetika ornamental tersebut ditampilkan dalam bentuk tata nilai dan sifat ornament. Kemudian penempatannya disesuaikan dengan tata nilai ornament bangunan.
Bentuk-bentuk ornamen yang dipakai ada yang disebut pepatraan atau patra, merupakan stiliran dari bentuk tumbuh-tumbuhan atau bunga-bungaan. Kekarangan merupakan hiasan stiliran dari bentuk binatang seperti karang goak, karang asti, dan sebagainya. Ornamen-ornamen lainnya yang berbentuk lebih sederhana, bahkan hanya memperlihatkan kesan bentuk saja adalah keketusan, pepalihan, kekupakan dan lelengisan.
Pada umumnya estetika karya arsitektur diartikan sebagai keindahan unsur seni (rupa) yang terdapat dalam karya tersebut. Khusus di Bali, bangunan-bangunan yang memakai pola arsitektur tradisional, estetikanya terdapat pada tiga hal sebagai berikut:
ESTETIKA BANGUNAN
Umumnya diartikan sebagai keindahan suatu bangunan yang tidak khusus dibuat dan direncanakan untuk maksud seni, tetapi lebih ditekankan pada fungsi dan bentuknya.
Keindahannya sangat didukung oleh bahan yang digunakan, proporsi dan dimensinya yang ditata dengan pola tri angga (kepala, badan, kaki) yang diterjemahkan ke dalam bentuk atap, dinding dan lantai, sedangkan dimensinya menggunakan skala manusiawi.
ESTETIKA STRUKTURAL
Unsur keindahan yang bersifat structural seringkali disebut “ornamen aktif”, karena struktur bangunan ini juga mendukung struktur bangunan secara konstruktif. Kerangka konstruksi bangunan mampu memberikan keindahan interior yang alamiah. Keindahan struktur banguna tradisional Bali dapat dilihat antara lain pada tugeh atau penyangga atap. Tugeh biasanya diberi bentuk hiasan yang berasal dari jenis bunga-bungaan (patra/pepatraan).
elemen arsitektur bali |
Canggah wang adalah konstruksi yang letaknya menyilang dan menyangga konstruki balok mendatar (lambang) dengan tiang vertikal (saka). Umumnya ditampilkan dalam bentuk hiasan sederhana berbentuk patra. Saka merupakan bagian utama dari struktur bangunan sebagai pendukung beban bagian atas. Pada saka ini biasanya ditambahkan suatu bentuk hiasan kekupakan.
ESTETIKA ORNAMENTAL
Bangunan-bangunan tradisional Bali umumnya menerapkan berbagai bentuk ornamen sebagai pencerminan dalam seni bangunannya. Estetika ornamental tersebut ditampilkan dalam bentuk tata nilai dan sifat ornament. Kemudian penempatannya disesuaikan dengan tata nilai ornament bangunan.
Bentuk-bentuk ornamen yang dipakai ada yang disebut pepatraan atau patra, merupakan stiliran dari bentuk tumbuh-tumbuhan atau bunga-bungaan. Kekarangan merupakan hiasan stiliran dari bentuk binatang seperti karang goak, karang asti, dan sebagainya. Ornamen-ornamen lainnya yang berbentuk lebih sederhana, bahkan hanya memperlihatkan kesan bentuk saja adalah keketusan, pepalihan, kekupakan dan lelengisan.
ESTETIKA ARSITEKTUR BALI
Read More..
Subscribe to:
Posts (Atom)