Seringkali dalam merencanakan dan merancang rumah tinggal sebagian besar orang hanya berfokus pada bentukd dantampilan fisik. Yang penting menarik, indah dan memiliki kualitas estetika yang baik. Tapi apa yang terjadi ketika rumah itu ditempati? Ternyata rumah tidak nyaman huni karena terlalu panas. Tanpa bantuan mesin pendingin udara (AC) rumah tersebut tidak layak ditempati. Penghuni berkeringat sepanjang waktu dan sulit melakukan aktifitas sehari-hari. Bahkan tidak jarang kita memerlukan AC dengan kapasitas mesin yang besar. Konsekuensinya, biaya listrik tinggi atau dengan kata lain tidak hemat energi.
Apa saja yang perlu dilakukan agar rumah tetap indah tetapi tidak panas dan hemat energi?Berikut adalah panduan secara garis besar agar panas secara alamiah dapat berkurang tanpa AC atau mengurangi penggunaan AC pada rumah.
1. Prinsip utama menurunkan suhu (panas) di dalam rumah adalah mengurangi heat gain (perolehan panas) radiasi matahari yang jatuh mengenai bangunan rumah.
Dapat dilakukan melalui “pembayangan” bangunan lain atau pohon besar di sekitarnya. Cara lain bisa dengan membuat kolam mini atau “pond” di bagian depan atau samping rumah, dimana uap air dari kolam akan membantu mengurangi panas langsung dari matahari sehingga menyejukan ruang di dalam rumah. Berdasarkan penelitian suhu normal dan nyaman yaitu berkisar antara 25ºC hingga 28ºC. Untuk mengurangi panas juga bisa dilakukan dengan membuat sunshading pada bagian rumah yang terkena cahaya matahari langsung,istilah terkini yaitu “secondary skin”. Seringkali disebut juga kisi-kisi, bisa terbuat dari material kayu atau besi. Kalaupun terpaksa menggunakan AC, pakailah hanya pada ruang-ruang tertentu serta gunakan AC hemat energi. Gunakan tritisan atap dengan lebar antara 60-120cm, tujuannya agar bayangan matahari bisa maksimal dan mencegah tempias jika terjadi hujan.
2. Membuat ventilasi (lubang angin) pada ruang di bawah atap, antara penutup atap dan langit-langit, dengan jumlah yang memadai.
Bertujuan agar udara panas yang terperangkap di bawah atap dapat mengalir ke luar dan tidak merambat ke langit-langit melalui proses konduksi yang akhirnya memanaskan ruang di bawahnya. Lubang ventilasi perlu diberi kawat kasa (anyaman) untuk mencegah burung atau kelelawar masuk dan bersarang. Selain itu pemakaian atap dan langit-langit yang tinggi (3-3,5m) membantu mengurangi panas, karena semakin besar volume ruang akan memperlambat pemanasan dan menyejukkan ruang.
3. Jika ruang tidak menggunakan AC, usahakan terjadi aliran udara yang menerus di dalam rumah, terutama bagi ruang-ruang yang dirasa panas.
Disebut juga dengan ventilasi silang. Dari sisi akustik hal ini memang kurang menguntungkan, tapi merupakan pilihan. Hindari menutup seluruh lahan dengan bangunan, karena tidak menciptakan aliran udara yang menerus. Perbandingan antara luas lantai (dasar)dan lahan yaitu 60:40 atau 70:30. Aliran udara penting untuk menciptakan efek dingin bagi tubuh manusia, selain itu sangat membantu dalam menjaga kesehatan, karena semakin banyak oksigen masuk ke dalam rumah akan membantu memperlancar peredaran darah dan mencegah penyakit-penyakit akibat kekurangan udara segar, dan dapat mengurangi stress atau ketegangan pikiran setelah lelah bekerja. Itulah mengapa keberadaan halaman atau taman sangat penting bagi penghuni rumah.
4. Perhatikan orientasi bangunan. Hindarkan penempatan ruang-ruang utama seperti r. tidur, r. keluarga, r. tamu pada sisi barat, kecuali ada “pembayangan/sunshading” pada sisi tersebut.
Dinding ruang di bagian barat akan mendapatkan radiasi matahari siang dan sore yang sangat tinggi, menyebabkan ruangan menjadi panas. Gunakan sisi barat untuk ruang-ruang servis seperti kamar mandi/WC, gudang atau tangga.
5. Minimalkan penggunaan material keras (beton, aspal) untuk menutup permukaan halaman, taman, atau carport jika tak ada peneduh. Material keras yang terkena radiasi matahari langsung akan menaikkan suhu udara di sekitar rumah dan membuat ruangan di dalam rumah menjadi panas.
(disarikan dari majalah idea september 2004)
Apa saja yang perlu dilakukan agar rumah tetap indah tetapi tidak panas dan hemat energi?Berikut adalah panduan secara garis besar agar panas secara alamiah dapat berkurang tanpa AC atau mengurangi penggunaan AC pada rumah.
1. Prinsip utama menurunkan suhu (panas) di dalam rumah adalah mengurangi heat gain (perolehan panas) radiasi matahari yang jatuh mengenai bangunan rumah.
Dapat dilakukan melalui “pembayangan” bangunan lain atau pohon besar di sekitarnya. Cara lain bisa dengan membuat kolam mini atau “pond” di bagian depan atau samping rumah, dimana uap air dari kolam akan membantu mengurangi panas langsung dari matahari sehingga menyejukan ruang di dalam rumah. Berdasarkan penelitian suhu normal dan nyaman yaitu berkisar antara 25ºC hingga 28ºC. Untuk mengurangi panas juga bisa dilakukan dengan membuat sunshading pada bagian rumah yang terkena cahaya matahari langsung,istilah terkini yaitu “secondary skin”. Seringkali disebut juga kisi-kisi, bisa terbuat dari material kayu atau besi. Kalaupun terpaksa menggunakan AC, pakailah hanya pada ruang-ruang tertentu serta gunakan AC hemat energi. Gunakan tritisan atap dengan lebar antara 60-120cm, tujuannya agar bayangan matahari bisa maksimal dan mencegah tempias jika terjadi hujan.
2. Membuat ventilasi (lubang angin) pada ruang di bawah atap, antara penutup atap dan langit-langit, dengan jumlah yang memadai.
Bertujuan agar udara panas yang terperangkap di bawah atap dapat mengalir ke luar dan tidak merambat ke langit-langit melalui proses konduksi yang akhirnya memanaskan ruang di bawahnya. Lubang ventilasi perlu diberi kawat kasa (anyaman) untuk mencegah burung atau kelelawar masuk dan bersarang. Selain itu pemakaian atap dan langit-langit yang tinggi (3-3,5m) membantu mengurangi panas, karena semakin besar volume ruang akan memperlambat pemanasan dan menyejukkan ruang.
3. Jika ruang tidak menggunakan AC, usahakan terjadi aliran udara yang menerus di dalam rumah, terutama bagi ruang-ruang yang dirasa panas.
Disebut juga dengan ventilasi silang. Dari sisi akustik hal ini memang kurang menguntungkan, tapi merupakan pilihan. Hindari menutup seluruh lahan dengan bangunan, karena tidak menciptakan aliran udara yang menerus. Perbandingan antara luas lantai (dasar)dan lahan yaitu 60:40 atau 70:30. Aliran udara penting untuk menciptakan efek dingin bagi tubuh manusia, selain itu sangat membantu dalam menjaga kesehatan, karena semakin banyak oksigen masuk ke dalam rumah akan membantu memperlancar peredaran darah dan mencegah penyakit-penyakit akibat kekurangan udara segar, dan dapat mengurangi stress atau ketegangan pikiran setelah lelah bekerja. Itulah mengapa keberadaan halaman atau taman sangat penting bagi penghuni rumah.
4. Perhatikan orientasi bangunan. Hindarkan penempatan ruang-ruang utama seperti r. tidur, r. keluarga, r. tamu pada sisi barat, kecuali ada “pembayangan/sunshading” pada sisi tersebut.
Dinding ruang di bagian barat akan mendapatkan radiasi matahari siang dan sore yang sangat tinggi, menyebabkan ruangan menjadi panas. Gunakan sisi barat untuk ruang-ruang servis seperti kamar mandi/WC, gudang atau tangga.
5. Minimalkan penggunaan material keras (beton, aspal) untuk menutup permukaan halaman, taman, atau carport jika tak ada peneduh. Material keras yang terkena radiasi matahari langsung akan menaikkan suhu udara di sekitar rumah dan membuat ruangan di dalam rumah menjadi panas.
(disarikan dari majalah idea september 2004)
0 comments:
Post a Comment